Metromilenial online.com, Sidrap—Penjabat Bupati Sidrap H. Basra menghadiri Focus Grup Discussion (FGD) yang diselenggarakan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Selatan dengan tema “Percepatan Investasi untuk Pertumbuhan Ekonomi Tinggi di Sulawesi Selatan”, Senin (11/11/2024) di Hotel Hyatt Place Makassar.
Sejumlah pejabat penting Forkopimda Sulsel, termasuk Kanwil ATR/BPN Sulsel, para kepala daerah se-Sulsel yang hadir secara langsung. Sementara Pj Gubernur Sulsel, Prof. Zudan Arif Fakhrulloh hadir daring, dan memberikan sambutan secara virtual.
FGD tersebut juga dihadiri sejumlah tokoh sebagai narasumber, antara lain Guru Besar Hukum Unhas Prof Aminuddin Ilmar, Guru Besar Ekonomi Unhas Marsuki DEA, dan Dr Hendrian.
Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, Agus Salim mengatakan, investasi merupakan salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Hanya saja, sejumlah masalah menjadi penghambat investasi di Indonesia, khususnya di Sulsel.
“Kalau mau pertumbuhan ekonomi 8 persen, percepatan investasi harus dilakukan. Kita bisa membentuk satgas (Satuan Tugas) Percepatan Investasi di wilayah Sulsel sebagai one stop solution percepatan investasi daerah,” kata Agus Salim.
Agus Salim menyebut pembentukan Satgas Percepatan Investasi di Sulsel bisa menjadi percontohan bagi provinsi lainnya. Satgas ini bisa menjadi solusi dari segala macam hambatan dan persoalan dari masalah investasi di Sulsel.
Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh menyambut baik gagasan dari Kejati Sulsel, Agus Salim. Menurutnya, percepatan investasi akan mendorong Indonesia jadi negara maju dan keluar dari kategori negara berpenghasilan menengah.
Pembangunan di Indonesia, kata Prof Zudan, tak boleh hanya tergantung pada APBN dan APBN. “Kita harus mengundang investor. Saya berterima kasih sekali atas apa yang digagas Pak Kajati Sulsel. Ini akan menghadirkan policy yang penting bagi Indonesia bukan hanya Sulsel,” kata Prof Zudan yang memberikan sambutan secara virtual.
Prof Zudan menyebut percepatan investasi bisa dilakukan dengan dukungan semua pihak. Terutama menjaga stabilitas ekonomi dan keamanan di daerah yang bisa menjadi jaminan bagi investor.
“Sektor usaha investasi juga tidak boleh hanya bertumpuk pada sektor tambang. Di Sulsel, harus mengembangkan sektor andalan, pertanian dan perkebunan,” terangnya..(Bahri/*)