banner 900x900 banner 900x900

Bisakah Ditukar Bupati Sidrap ke Wajo?

waktu baca 3 menit
Selasa, 6 Mei 2025 08:05 0 14 Bahri Layya

Metromilenial online.com, SIDRAP – Media sosial tengah dihebohkan dengan pernyataan mengejutkan dari sejumlah netizen asal Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Dalam berbagai unggahan di Facebook, X (dulu Twitter), hingga Instagram, muncul wacana tak biasa: masyarakat Wajo ingin menukar Bupatinya dengan Bupati Sidrap, H. Syahruddin Alrif. Tagar #TukarBupatiWajo pun sempat menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet lokal.

Fenomena ini mencerminkan meningkatnya kekecewaan masyarakat Wajo terhadap kinerja pemerintahan saat ini. Banyak yang menilai Bupati Wajo tidak berhasil menjalankan amanah rakyat, terutama dalam bidang infrastruktur, pelayanan publik, dan respons terhadap keluhan masyarakat. Selasa,6/5/2025.

“Lihat Sidrap, jalannya mulus, layanan cepat, pemimpinnya hadir di tengah masyarakat. Sementara kita di sini kayak hidup sendiri,” tulis akun @AndiRasyid di Facebook yang langsung mendapat ratusan komentar dan reaksi.

Dalam perbandingan yang dibuat netizen, Bupati Sidrap, H. Syahruddin Alrif, tampil sebagai figur ideal. Ia dikenal sebagai pemimpin yang ramah, dekat dengan masyarakat, serta memiliki perhatian besar terhadap anak-anak dan kalangan kurang mampu. Selain itu, ia juga dijuluki “Bapak Pembangunan dan Perubahan” atas berbagai gebrakan yang telah dilakukan selama menjabat.

Di bawah kepemimpinannya, Sidrap mengalami peningkatan signifikan dalam pelayanan publik, pembangunan infrastruktur, serta program sosial berbasis kerakyatan. Tidak mengherankan jika sosoknya menjadi panutan dan bahkan diidolakan oleh warga luar daerah seperti Wajo.

“Setiap hari ada saja kegiatan beliau. Ketemu masyarakat langsung, tidak hanya duduk di kantor. Ini pemimpin yang bekerja pakai hati,” ujar salah satu warga Sidrap yang tak ingin disebutkan namanya.

Kritik yang semakin deras mengalir di media sosial mengindikasikan bahwa masyarakat Wajo haus akan perubahan nyata. Beberapa tokoh masyarakat bahkan mulai angkat bicara dan menyebutkan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap jalannya pemerintahan saat ini.

“Ini bukan sekadar soal suka atau tidak suka. Ini soal masa depan Wajo. Kalau memang tidak mampu, ya sebaiknya beri ruang bagi yang lebih siap bekerja,” kata salah satu tokoh pemuda Wajo dalam diskusi publik baru-baru ini.

Namun di sisi lain, beberapa pihak meminta agar masyarakat lebih bijak dalam menyampaikan kritik, dan menghindari membandingkan secara berlebihan antar daerah yang tentu memiliki karakteristik dan tantangan berbeda.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Kabupaten Wajo terkait viralnya isu “tukar bupati”. Namun tekanan publik terus meningkat. Banyak pihak menantikan langkah konkret dari Bupati Wajo untuk merespons aspirasi masyarakat yang mulai tidak sabar menanti perubahan.

Fenomena ini menjadi cerminan kuat bahwa di era digital, transparansi dan kecepatan respons pemerintah sangat berpengaruh terhadap kepercayaan masyarakat. Wajo kini berada di persimpangan jalan: bertahan dalam status quo atau bersiap menyambut era baru kepemimpinan.@Red.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 900x900