Perempuan Inspiratif Sulsel 2025, Asmaniah Konsisten Angkat Tenun Lero sebagai Identitas Pinrang

waktu baca 2 menit
Minggu, 14 Des 2025 21:45 0 17 Bahri Layya

Metromilenial online.com, Pinrang –
Dinobatkan sebagai Perempuan Inspiratif Sulawesi Selatan Tahun 2025, Asmaniah menegaskan keyakinannya terhadap eksistensi Tenun Lero sebagai warisan budaya khas Kabupaten Pinrang yang harus terus dijaga dan dilestarikan. Hal ini diungkapkannya saat ditemui, Ahad (14/12/25).

Asmaniah menyampaikan bahwa Tenun Lero bukan sekadar produk kain tradisional, melainkan menyimpan nilai filosofi mendalam dari proses akulturasi budaya Mandar yang menetap dan bermukim di wilayah Ujung Lero, Kecamatan Suppa, jauh dari tanah asal mereka.

Perpaduan budaya Bugis dan Mandar yang terwujud dalam motif dan teknik tenun tersebut, menurutnya, menjadi kekayaan budaya yang bernilai tinggi.

“Olehnya itu, akulturasi budaya Bugis dan Mandar yang tertuang dalam Tenun Lero menjadi kewajiban kita bersama untuk dijaga agar tetap lestari dan tidak hilang ditelan zaman,” ungkap Asmaniah.

Dirinya juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi tenunan tradisional di tengah derasnya arus modernisasi fashion.

Perubahan selera dan tren mode masyarakat, ditambah gempuran produk luar, menjadi ancaman nyata jika tidak diimbangi dengan upaya pelestarian dan pengembangan yang berkelanjutan.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Pinrang, Sri Widiati A. Irwan, menyampaikan apresiasi atas komitmen dan konsistensi Asmaniah dalam menjaga dan mengangkat Tenun Lero sebagai identitas budaya daerah.

Sri Widiati berharap langkah yang dilakukan Asmaniah dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk ikut terlibat dalam pelestarian wastra daerah, sehingga identitas Pinrang tidak tergerus oleh perkembangan mode global.

Sri Irwan juga mengajak generasi muda untuk bangga terhadap warisan budaya leluhur.

Menurutnya, pengembangan budaya daerah, termasuk melalui fashion dan kriya, bukan hanya menjaga identitas, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang berdampak langsung pada kesejahteraan para pengrajin dan pelaku usaha lokal.

Dengan kolaborasi lintas generasi, Tenun Lero diharapkan tidak hanya bertahan sebagai warisan budaya, tetapi juga berkembang sebagai produk unggulan yang mampu memperkuat ekonomi kreatif dan memperkenalkan Kabupaten Pinrang ke tingkat yang lebih luas.(*/Nasution)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *