Metromilenial online.com, Sidrap–Bupati Sidenreng Rappang (Sidrap), Syaharuddin Alrif, mengimbau anggota brigade pangan agar menjadi duta peningkatan produksi gabah di Bumi Nene Mallomo.
Imbauan itu diserukannya saat menghadiri Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Brigade Pangan Wilayah Sulawesi Selatan di Baruga Rumah Jabatan Bupati Sidrap, Sabtu (22/11/2025).
Kegiatan yang digelar Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) melalui Polbangtan Gowa dan BBPP Batangkaluku bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sidrap ini, diikuti 150 peserta dari 10 brigade pangan baru.
“Brigade pangan saya harapkan menjadi duta peningkatan produksi. Kalian anak-anak muda harus tampil sebagai agen perubahan di sektor pertanian,” ujar Bupati Syaharuddin.
Saat ini, tercatat 121 brigade pangan telah terbentuk di Sidrap, di mana setiap brigade pangan beranggotakan 15 orang.
“Terdapat 1.815 anak muda di Sidrap yang disiapkan sebagai penggerak supaya produksi naik dan pendapatan masyarakat ikut naik,” pesannya.
Ia selanjutnya memaparkan, tugas besar telah menanti di sektor pertanian. Di antaranya, mengubah IP200 ke IP300, serta meningkatkan produksi gabah dari rata-rata 7 ton per hektare menjadi 10 ton per hektare.
“Tugasnya besar, tetapi kalau kita serius dan kompak, ini pasti dapat kita capai,” lontar Syaharuddin.
Ia pun berharap peserta bimtek dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh di lapangan supaya petani merasakan manfaatnya.
Syaharuddin memaparkan capaian produksi gabah Sidrap sepanjang 2025 yakni sekitar 556 ribu ton dengan nilai ekonomi sekitar Rp4,9 triliun. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya yaitu sekitar 440 ribu ton atau senilai Rp 2,2 triliun.
“Kenaikan ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Daya beli meningkat, desa-desa makin berkembang, banyak warga mampu membeli kendaraan,” tandasnya.
Hadir mendampingi Bupati dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan, Ibrahim, Kabid Penyuluhan H. Muhammad Zainal.
Pada bimtek yang berlangsung 21–23 November 2025 ini, peserta dibekali peningkatan kapasitas untuk mendukung pengelolaan pertanian modern dan percepatan produksi pangan.(*)
Tidak ada komentar