banner 900x900 banner 900x900

Pimpinan BAZNAS Dr. Ilham Kadir Mengisi Seminar Serantau Dan Kuliah Tamu, Di Johor, Malaysia.

waktu baca 2 menit
Rabu, 6 Agu 2025 12:32 0 12 Bahri Layya

Metromilenial online.com, Enrekang – Dr Ilham Kadir berangkat ke Malaysia untuk menjadi pemateri dalam ‘Seminar Serantau, Penerbitan bebas, Menyatukan Naratif, Menjaga Batas’.

Acara tersebut didukung oleh Jabatan Pendakwah Syariah Negeri Johor (JPSNJ) dan Kolej Universiti Islam Johor, Sultan Ibrahim (KUIJSI). Dijadualkan akan berlangsung di Hotel Thistle, Johor Bahru, Malaysia, (4-5/8/2025).

Acara tersebut dihadiri oleh pejabat Pusat Malaysia, maupun pejabat tingkat negeri (Provinsi) di Negeri bagian Johor. Juga para peserta dari para Dosen, Guru, penulis, dan Mahasiswa. Demikian pula para pembicara utama, selain dari Malaysia, juga ada perwakilan dari Singapura, Brunei Darussalam, dan Indonesia.

“Jadi saya mewakili Negara Indonesia sebagai pembicara dalam seminar serantau tentang penerbitan buku ini”, jelas Ilham Kadir via handphone.
Para pemateri dipilih berdasarkan karya dan pengaruhnya di negara masing-masing.

“Mereka ingin mengetahui lebih jauh terkait kebebasan menerbitkan buku termasuk buku-buku terlarang di Malaysia. Kalau kita di Indonesia bebas saja menerbitkan buku, sementara di Malaysia harus ditelaah lebih jauh terkait dengan konten bukunya.

“Kalau bukunya mengandung aliran liberalisme, pluralisme, khurafat, takhyul, mendukung Syiah, Ahmadiyah, dan sejenisnya akan dilarang keras.

Ilham Kadir dijadualkan akan membawakan materi, “Sisi Negatif Penerbit Indie di Indonesia”. Selain itu juga dijadualkan untuk membawakan kuliah tamu di dua kampus berbeda.

Menurut Ilham Kadir, seminar Serantau tersebut diadakan bermaksud untuk memastikan agar buku-buku yang terbit dan beredar di Malaysia dan Negeri Johor secara khusus dipastikan tidak ada yang bertentangan dengan akidah Ahlusunnah Waljamaah di Malaysia.

“Di Malaysia buku-buku dikawal agar yang bertentangan dengan ajaran Islam atau yang dinilai sesat oleh Majelis Ulama akan dilarang terbit dan tidak boleh beredar”, ujar Dosen Unimen ini. (Aspan/*))

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 900x900