Buku Biografi Kajari Enrekang di jual Ke Desa, OPD Dan Masyarakat, Aktivis, Kami Menduga Dipaksakan

oleh -42 views

Metromilenial online.com, ENREKANG, — Buku Biografi Kepala Kejaksaan Negeri Enrekang Padeli SH, M, Hum yang telah terbit sebentar lagi akan Launching. Menurut Kajari Enrekang bukunya itu akan Launching pada tanggal 18 Februari 2025 dan akan dihadiri langsung Kepala Kejaksaan Tinggi Sulsel Agus Salim,SH,MH.

Biografi Kajari Enrekang yang ditulis oleh Sunarti Lewang Arsiparis Dispustaka Enrekang dengan judul ” Padeli membangun Enrekang dari sisi penegakan hukum dan satu tahun pencapaian kinerja Kajari Enrekang ” telah naik cetak sebanyak 2000 buah. Menurut Padeli bukunya ini telah memiliki ijin edar sehingga dapat diperoleh dengan membeli seharga Rp 150.000 per buku.

Kajari Enrekang menyampaikan bahwa telah melakukan pembinaan terhadap 112 Kades di Enrekang ini mengatakan buku biografi dirinya ini bertujuan menginspirasi masyarakat dengan membaca perjalanan karirnya selama menjadi Kajari Enrekang. Saking menginspirasi buku ini laris manis bak kacang goreng yang sekejap terjual hingga 2000 buah.

” Buku saya ini menceritakan bagaimana saya mengawal dan membawa perubahan signifikan di Kabupaten Enrekang dari sisi penegakan hukum. Buku ini banyak diminati oleh Para Kepala Desa dan OPD sehingga mereka memesan hingga 10 buah perdesa/OPD. Kita sudah punya ijin edar dan sudah tercetak sebanyak 2000 buah. Kita sekarang sedang on proses lagi 1000 buah untuk pesanan Bupati Enrekang terpilih”. Ujar Padeli saat di temua Awak Media diruang kerjanya.

Pesanan khusus Bupati Enrekang terpilih H. Yusuf Ritangnga sebanyak 1000 buku ini menurut Padeli karena memang buku ini dibutuhkan oleh Masyarakat sebagai bahan bacaan yang menginspirasi. Apalagi harga buku ini sangat terjangkau dengan harga Rp 150.000 hingga Rp 200.000.

Diberitakan sebelumnya dibeberapa media bahwa Penjualan buku tersebut menjadi polemik, lantaran dianggap tidak ada unsur asas manfaat terhadap kepala desa dan masyarakat di setiap wilayah masing-masing,

“Saya sebagai Aktivis Pemuda Enrekang sangat tidak sepakat dengan program kejaksaan yang menganjurkan semua Kepala Desa di  Enrekang untuk membeli buku berjumlah 10 buah dengan harga yang variatif, desa yang di Jabat oleh PJ/PLT dikenakkan harga 150 ribu perbuku sedangkan desa yang kepala desanya defenitif itu sekitar 200 ribu perbuku. Jadi total sekitar 1.500.000 – 2.000.000/ 10 buku” ujar Ciwang Keawak Media, Jum’at (07/02/2025).

“ Saya sangat yakin kepala desa tidak ada yang berani menolak program itu, Kejaksaan memiliki kedudukan sentral dalam penegakan hukum dan pastinya semua kepala desa pasti patuh,” jelas Ciwang Selaku Aktivis di Bumi Massenrempulu.

Ia menambahkan bahwa, Asas manfaat dari pada buku tersebut ke desa itu apa dan juga hasil dari pada penjual buku itu untuk apa. Kepala kejaksaan harus tegas dalam memperjelas maksud dan tujuannya untuk memperjual belikan bukunya.

Selain itu, bagi desa itu jelas bahwa menggunakan anggaran desa untuk membeli buku tersebut. Sebagai penggiat pendidikan literasi tentu berpendapat kalau ada dugaan tindakan yang tidak jelas di lakukan oleh kejaksaan enrekang yang seharusnya memberikan secara cuma-cuma kepada setiap desa karna kejaksaan yang malah memperjual belikan.

“Tentu persoalan ini, saya anggap tidak etis dilakukan oleh kejaksaan enrekang sebagai penegak hukum dan saya akan menggelar aksi demonstrasi secara aliansi pekan ini untuk mempertanyakan program Buku Biografi Padeli Kepala Kejaksaan Enrekang,” tutup Ciwang ( Aspan/Bah/* )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *