-Jurnalis : Bahri Layya
Metromilenial online.com, SIDRAP–Desa Kalosi, Kecamatan Dua Pitue, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, kini di nahkodai sosok pengusaha yang sukses ditanah rantau yakni Kalimantan. Dia adalah Abdul Malik. Jika untuk mencari keuntungan materi
Menjadi seorang Kepala Desa tidaklah sepadan dengan kesuksesannya dalam dunia bisnis, namun karena panggilan pengabdian untuk kampung halaman, Abdul Malik akhirnya bersedia mencalonkan diri hingga akhirnya dipercaya masyarakat Kalosi dan terpilih.
Dengan prinsipnya menyandarkan segala sesuatunya kepada Allah, Abdul Malik berniat melakukan perubahan dari berbagai aspek, baik layanan hingga peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Desa.
Di tingkat layanan, Abdul Malik kini fokus melakukan pelayanan yang bersih, terutama dari pungli hingga korupsi, tak heran kini Desa Kalosi ditunjuk Pemerintah Kabupaten menjadi lokasi Desa yang akan menjalani penilaian dari lembaga anti rasuah, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Sekarang kami terus bernenah dan bersiap mengikuti penilaian dari KPK, ” ujarnya.
Untuk peningkatan PAD Desa, Abdul Malik kini serius melakukan pembenahan pada Badan Usaha Milik Desa atau BumDes, dan salah satu yang mulai nampak hasilnya adalah program wisata malam, yang menyulap alun-alun atau lapangan Desa menjadj estetik, yang tidak hanya digunakan sebagai pusat olah raga, namun juga sebagai wisata baik untuk keluarga dan masyarakat umum lainnya.
“Alhamdulillah respon masyarakat sangat positif, dan saya tidak menyangka akan ramai seperti itu setiap malamnya,” ucapnya.
“Bahkan warga mengatakan, lapangan Kalosi ramainya seperti Parepare, atau bahkan Central Poin Of Indonesia (CPI) makassar,” ungkapnya.
BumDes sumber Kalosi baru beberapa pekan beroperasi, yang sebelumnya sempat fakum setelah di launching beberapa bulan lalu, namun setelah dilakukan perombakan pengurus, kini Bumdes Sumber Kalosi melalui program wisata malam mulai bergeliat dan kian diminati masyarakat.
“Awalnya kita ini berfikir, orang mau menyewa lapangan sampai jutaan untuk memberi hiburan masyarakat, kenapa Desa yang tidak mengelolanya sendiri,” ucapnya.
Sehingga dengan konsep perubahan lapangan dan beragam fasilitas yang ada, lapangan tidak hanya ramai sore hari untuk olah raga, tetapi juga saat malam hari, masyarakat bisa berwisata kuliner, dan anak-anaknya juga bisa bermain.
Lebih lanjut, Abdul Malik berharap target PAD di sektor wisata malam ini bisa tercapai, sebab beberapa pekan dibuka, target pendapatannya sudah mencapai 10 persen, dari nilai target Rp. 100 juta hingga September 2024 mendatang.
“InsyaAllah jika segala sesuatunya bersandar dan berkolaborasi dengan Allah, akan ada saja jalan,” ucapnya optimistis.
Optimistisme Abdul Malik tersebut juga berdasarkan perjalanan hidupnya yang penuh lika-liku, dengan ujian, namun berkat prinsip kolaborasi dengan Allah, dirinya mampu keluar dari keterpurukan.
“Barang siapa membantu agama Allah, maka pasti Allah akan membantu kita. Seperti saya bangun masjid didekat lapangan, itu dari Nol rupiah, tapi karena niat karena Allah, sekarang sudah jadi dan digunakan,” tandasnya.
Karena itu Abdul Malik juga mengajak semua jajaran Desa untuk berkolaborasi dengan Allah, dengan tidak meninggalkan salat jamaah, dan memberi pelayanan kepada masyarakat karena ibadah.